Browse: Home > Hubble Amati Kembali Supernova 1987
Senin, 13 September 2010
Hubble Amati Kembali Supernova 1987
Teleskop antariksa Hubble kembali menangkap salah satu subyek spektakuler, ledakan raksasa bintang yang pertama kalinya terlihat di Bumi pada 1987.
Mengutip pernyataan Quote Kevin France dari Universitas Colorado, Boulder, bahwa sejumlah observasi baru memungkinkan mereka secara akurat mengukur percepatan dan komposisi yang dipancarkan bintang-bintang.
Supernova merupakan salah satu obyek yang paling banyak diteliti di langit selatan.
Gambar baru SN 1987A adalah gambar pertama observatorium sebuah ledakan sejak seluruh sistemnya diperbaharui dan ditingkatkan tahun lalu.
Hal tersebut telah memberikan kesempatan kepada para astronom untuk meneliti lebih jauh seluruh material akibat ledakan antariksa.
Riset mereka dilaporkan dalam makalah yang diterbitkan pada jurnal Science. SN 1987A terletak dekat awan Magellanic, galaksi kerdil yang berdampingan dengan galaksi Bima Sakti.
Sekitar 168.000 tahun cahaya dari Bumi, Supernova ini telah memberikan pandanagan menyeluruh dari apa yang telah terjadi ketika bintang-bintang raksasa mengalami ledakan.
Beberapa ledakan dahsyat telah memuntahkan sejumlah besar gas dan debu, termasuk unsur-unsur berat seperti belerang, silikon dan besi yang diduga terkandung di dalam supernova.
Puing-puingnya, terbentur ke dalam materi warna-warni dan disemburkan serta menjadi panas yang menimbulkan pancaran cahaya.
Para ilmuwan telah mengkalkulasikan bahwa cincin bagian dalam yang nampak seperti kalung mutiara itu, kemungkinan besar yang menyembur sekitar 20.000 tahun sebelum terjadinya ledakan utama.
Tekanan gelombangnya dengan cepat ke luar melalui cincin yang akan terus menerangi mutiara-mutiaranya. Semua ini kemungkinan akan tumbuh dan bergabung bersama pada tahun-tahun mendatang untuk membentuk sebuah lingkaran yang terus-menerus meluas, ujar para peneliti.
"Beberapa observasi baru ini memungkinkan kami secara akurat mengukur kecepatan dan komposisi semburan 'perut bintang', yang menunjukkan kepada kami tentang endapan energi dan sejumlah elemen berat dalam galaksi induk," ujar Kevin France dari Universitas Colorado, Boulder, AS.
Observasi baru ini bukan hanya memberitahu mereka apa yang sedang didaur-ulang dalam awan Magllenic, akan tetapi juga menunjukkan bagaimana perubahan lingkungan pada manusia dalam skala waktu.
SN 1987A merupakan supernova terdekat yang dapat diamati karena satu-satunya terlihat pada 1604, yang terjadi di dalam Galaksi Bima Sakti. (Erabaru/sua)
0 Comments:
Posting Komentar