dunia ku: Perdebatan Teori Darwin Dan Einstein
feat0

Another Post with Everything In It

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Curabitur quam augue, vehicula quis, tincidunt vel, varius vitae, nulla. Sed convallis orci. Duis libero orci, pretium a, convallis quis, pellentesque a, dolor. Curabitur vitae nisi non dolor vestibulum consequat.

Read More
feat2

A Post With Everything In It

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Curabitur quam augue, vehicula quis, tincidunt vel, varius vitae, nulla. Sed convallis orci. Duis libero orci, pretium a, convallis quis, pellentesque a, dolor. Curabitur vitae nisi non dolor vestibulum consequat.

Read More
feat3

Quotes Time!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Curabitur quam augue, vehicula quis, tincidunt vel, varius vitae, nulla. Sed convallis orci. Duis libero orci, pretium a, convallis quis, pellentesque a, dolor. Curabitur vitae nisi non dolor vestibulum consequat. Proin vestibulum. Ut ligula. Nullam sed dolor id odio volutpat pulvinar. Integer a leo. In et eros

Read More
feat4

Another Text-Only Post

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Sed eleifend urna eu sapien. Quisque posuere nunc eu massa. Praesent bibendum lorem non leo. Morbi volutpat, urna eu fermentum rutrum, ligula lacus interdum mauris, ac pulvinar libero pede a enim. Etiam commodo malesuada ante. Donec nec ligula. Curabitur mollis semper diam.

Read More
feat5

A Simple Post with Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Sed eleifend urna eu sapien. Quisque posuere nunc eu massa. Praesent bibendum lorem non leo. Morbi volutpat, urna eu fermentum rutrum, ligula lacus interdum mauris, ac pulvinar libero pede a enim. Etiam commodo malesuada ante. Donec nec ligula. Curabitur mollis semper diam.

Read More

Senin, 13 September 2010

Perdebatan Teori Darwin Dan Einstein


Masalah terbesar teori seleksi alam terletak pada perpaduannya dengan teori use and disuse, artinya untuk dapat berevolusi pertama-tama sebuah spesies harus menghadapi kompetisi, dan prasyarat terjadinya kompetisi haruslah terdapat spesies-spesies yang berkompetisi.
Sebagai contoh, Darwin berpendapat bahwa leher jerapah telah menjadi begitu panjang karena pada suatu waktu terdapat beberapa jenis jerapah yang lehernya tidak begitu panjang. Kemudian terjadi kekeringan besar, rumput di tanah mati semua, hanya menyisakan daun-daun di atas pohon yang masih menghijau karena akar pohon masuk dalam ke bumi sehingga masih dapat menghisap air, sebab itu tidak segera layu. Jenis jerapah itu terpaksa hanya memakan daun pepohonan untuk hidup, maka leher jerapah yang agak pendek karena kehabisan daun di tempat yang lebih rendah, tidak mampu bersaing dengan jerapah yang berleher panjang, akhirnya mati kelaparan, sebab itu sekarang hanya tersisa jerapah leher panjang.
Penalaran ini tampak logis, tapi bagaimana munculnya jerapah berleher panjang dan jerapah berleher pendek?
Pertama-tama, haruslah karena rumput di bumi sudah tidak cukup untuk dimakan, dan jerapah sangat ingin makan daun-daun di pepohonan. Dalam  proses ingin memakan daun di pepohonan, leher jerapah dari generasi ke generasi semakin memanjang, akhirnya melalui seleksi alam, melalui hasil penyingkiran alami, hasilnya jerapah berleher panjang menang, jerapah berleher pendek tersingkirkan.
Namun apakah dalam sejarah terdapat jerapah berleher pendek?  Bukankah hal ini telah ditolak oleh teori use and disuse?  Tanpa munculnya spesies baru, bagaimana dapat dikatakan kompetisi?  Pada era Darwin teori use and disuse masih merupakan mazhab yang mencolok, belum ada bukti yang disodorkan para ilmuwan untuk keraguan yang ada, namun sekarang dalam lingkungan yang didominasi teori gen, justru beranggapan bahwa gen-lah yang merupakan faktor penentu, dengan demikian  teori use and disuse telah kalah berantakan.

Probabilitas mutasi hanya satu dalam sejuta

Lagi pula menurut teori genetika, jika suatu spesies akan mengalami evolusi haruslah terjadi mutasi gen dulu baru spesies tersebut dapat berevolusi. Sebagai contoh seekor kuda setelah melewati masa beberapa puluh ribu tahun, juga tidak akan melahirkan seekor keledai, tetapi setelah terjadi mutasi gen barulah sebuah spesies dapat berubah.  Tapi kita sekarang tahu bahwa mutasi gen boleh dikata adalah jalan buntu, probabilitas mutasi gen adalah sepersejuta. Sebuah spesies untuk dapat berubah menjadi spesies lain haruslah sel-sel seluruh tubuhnya secara bersamaan bermutasi menjadi sekelompok gen spesies yang berbeda, apakah hal ini mungkin terjadi?
Hasil dari pada mutasi gen adalah sel-sel kanker, merupakan obyek pertama yang akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, bagaimana mungkin memiliki kesempatan untuk menjadi spesies lain?  Mutasi sel germinal diturunkan kepada generasi berikutnya, tetapi begitu bermutasi sel-sel germinal segera dibunuh, dibinasakan oleh sistem kekebalan tubuh, bagaimana mungkin diturunkan kepada generasi berikutnya?
Ilmu pengetahuan modern dengan sinar radioaktif menyinari embrio, hanya terdapat dua jenis hasil, jaringan embrionik kalau tidak mati, akan baik-baik seperti semula, dari awal sampai akhir tidak pernah menghasilkan spesies baru. Jika paparan radiasi pada embrio sedikit terlalu besar hanya akan menjadikan makhluk yang cacat dan kematian, spesies baru tetap tidak dihasilkan. Poin strategisnya adalah untuk menghasilkan spesies baru, gen dari semua sel harus secara bersamaan bermutasi ke dalam genom spesies lain, bukan hanya mutasi sebuah sel atau beberapa sel, haruslah semua sel bermutasi ke gen yang sama dan tetap dapat bertahan hidup, hal ini adalah mustahil.

Teori evolusi disalahgunakan

Teori Evolusi penuh cacat dan kelemahan, mengapa ada yang   mendewa-dewakannya bahkan dimasukkan ke dalam buku pelajaran?
Teori evolusi berasal dari Barat, namun pada saat ini orang-orang yang percaya pada teori evolusi, jumlah yang terbesar adalah China, bekas Uni Soviet dan bekas negara komunis Eropa Timur.  Penguasa komunis menanamkan teori evolusi kepada publik, salah satu tujuannya adalah untuk memelihara penguasaan totaliternya, karena dengan demikian dapat membuka jalan memaksakan indoktrinasi ateisme, agar dapat menampilkan diri sebagai Juru Selamat umat manusia yang tertinggi.
Di lain pihak, teori evolusi dapat mendukung teori perjuangan kelas.  Karl Marx dan Friedrich Engels dengan jelas mendeskripsikan hubungan antara teori evolusi dan iman, “Sekarang kita melihat alam semesta dengan konsep evolusi maka tidak ada ruang lagi bagi pencipta atau penguasa.” (Marx dan Engels menguraikan Agama)
Marx juga berkata, “Karya tulis Darwin sangatlah penting, karena mendukung perjuangan kelas dalam sejarah umat manusia dari sudut pandang ilmu pengetahuan, sepenuhnya sejalan dengan pandangan saya.”
Engels juga berkata, “(Teori evolusi) merupakan salah satu dari tiga penemuan besar ilmiah abad-19, ...keunggulan kaum proletar akan memenangkan perjuangan hidup ini.”
Sejak umat manusia dapat berpikir rasional, selalu menjajaki “siapakah saya dan dari manakah saya” sebagai masalah mendasar yang abadi.  Mungkin dengan mendengarkan suara batin, mengembalikan sifat hakiki luhur yang memang merupakan milik manusia, manusia akan mampu melihat dengan jelas cacat dan kelemahan dalam teori evolusi.  (The Epoch Times/prm)

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

© 2010 dunia ku |Blogger Author BloggerTheme
powered by Blogger | WordPress by camelgraph | Converted by BloggerTheme.